Langkah Mudah Melakukan Audit di Perusahaan Manufaktur

Langkah Mudah Melakukan Audit di Perusahaan Manufaktur

Audit adalah kontrol laporan keuangan yang dilakukan untuk memilih dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi bersama beberapa syarat yang ditentukan. Membuat laporan keuangan saja tidaklah cukup, karena biasanya tetap ada data yang terlewatkan atau kesalahan dalam penghitungan keuangan. Audit dilakukan untuk menegaskan keakuratan dalam laporan keuangan.

Di perusahaan manufaktur, proses audit yang dilakukan sesungguhnya sama bersama proses audit yang dilakukan di perusahaan-perusahaan lain pada umumnya. Akan tetapi, proses audit di perusahaan manufaktur lebih banyak melibatkan ongkos inventaris. Berikut ini adalah empat cara ringan melaksanakan Audit di perusahaan manufaktur jasa audit .

Mengobservasi inventaris perusahaan

Dalam step awal berasal dari proses audit, auditor mesti terutama dahulu mengobservasi dan melaksanakan penghitungan fisik inventaris perusahaan. Prosedur in mesti dilakukan untuk jauhi penipuan akuntansi yang diakibatkan oleh pemalsuan catatan inventaris.

Ketika auditor mengobservasi kuantitas inventaris, biasanya mereka akan manfaatkan tehnik yang disebut sebagai “floor-to-sheet” dan “sheet-to-floor”. Floor-to-sheet adalah tehnik yang digunakan ketika auditor memilih barang berasal dari gudang dan menegaskan bahwa seluruh barang yang dipilih telah dimasukkan ke dalam catatan. Sementara sheet-to-floor adalah ketika auditor memilih barang-barang yang telah dicatat dan menegaskan bahwa seluruhnya amat ada di gudang.

Menguji Biaya

Saldo inventaris yang ada pada laporan keuangan perusahaan merupakan faedah berasal dari kuantitas dan nilai persediaan yang dimiliki perusahaan. Setelah melaksanakan observasi inventaris yang cenderung lebih fokus ke kuantitas persediaan, selanjutnya auditor mesti melaksanakan pengujian ongkos pada inventaris yang dimiliki perusahaan.

Pada umumnya, ongkos inventaris yang tercantum dalam laporan keuangan adalah ongkos pasar yang lebih rendah. Pengujian ongkos dilakukan untuk memverifikasi ongkos yang dikeluarkan perusahaan untuk material, tenaga kerja, dan ongkos operasional yang dilibatkan dalam proses memproses dan pengelolaan inventaris.

Untuk melaksanakan pengujian biaya, auditor mesti memilih barang-barang berasal dari inventaris perusahaan dan sesudah itu memverifikasi (melalui kesimpulan dokumentasi asli seperti faktur) bahwa biayanya telah tercatat di laporan keuangan perusahaan secara akurat.

Untuk menegaskan keakuratan dalam laporan keuangan, perusahaan manufaktur mesti pertimbangkan untuk manfaatkan aplikasi keuangan. Perangkat lunak keuangan membantu meminimalkan error dalam penghitungan keuangan, seperti double counting misalnya. Dengan ini, seluruh ongkos terutama ongkos inventaris dan aset dapat dimonitor dan dikontrol  bersama lebih mudah.

Baca termasuk artikel terkait: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?

Menganalisis Hasil

Setelah melaksanakan observasi inventaris dan pengujian ongkos inventaris, auditor mesti menganalisis hasil berasal dari observasi dan pengujian tersebut. Dari sini, auditor dapat mengetahui apakah ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan atau kerugian yang selama ini dialami perusahaan.

Jika perusahaan manufaktur yang diaudit berskala besar, maka satu orang audit saja tidak cukup. Diperlukan tim yang terdiri berasal dari beberapa orang untuk melaksanakan audit. Sebab, semakin besar perusahaan, maka semakin besar risiko penyimpangan keuangannya.

Sebelum mengakibatkan kesimpulan, tiap-tiap auditor mesti mencocokkan hasil observasi mereka bersama hasil observasi berasal dari auditor lainnya. Jika mereka mendapatkan kesalahan yang sama, maka dapat dipastikan bahwa laporan keuangan perusahaan sesungguhnya tidak benar. Setelah ini, mereka mesti melaksanakan kontrol yang lebih dalam.

Dengan perangkat lunak akuntansi, Anda tidak mesti kembali melaksanakan kontrol laporan keuangan bersama melibatkan beberapa auditor. Sistem akuntansi yang baik dapat diintegrasikan bersama proses lain, seperti proses manajemen inventaris. Jadi, Anda dapat memperbandingkan kuantitas inventaris Anda bersama ongkos inventaris perusahaan Anda hanya melalui satu sistem.

Membuat Laporan Evaluasi

Setelah proses kesimpulan selesai, maka selanjutnya auditor mesti mengakibatkan laporan evaluasi berasal dari seluruh kegiatan audit yang dilakukan. Laporan ini mesti diserahkan kepada pihak yang menunjuk mereka untuk melaksanakan audit. Dalam laporan ini, auditor termasuk mesti mengimbuhkan wejangan dan rekomendasi yang membantu tingkatkan manajemen keuangan perusahaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bos Ferrari Mattia Binotto Mundur!

Menggunakan Teknologi Lama untuk Memenangkan Pertarungan Produk

Perbedaan Antara PT dan Inc.